Wednesday, March 20, 2013


Transkipsi prinsip kerja sama dalam komedi Sketa Trans tv dengan judul Anak Lukis Mobil
Anak 1            : Pak, kok lombanya belum dimulai sih?
Semua Anak    : iya pa, iya pak (serempak)
Bapak 1           : iya, iya...
                          sabar ya, gurunya telat. Sebentar lagi ya.
                          itukan ada gurunya (menunjuk mobil yang baru datang)
Bapak 2           :  maaf ade-ade...
                           aduh..maaf..
Bapak 1           : tidak apa-apa pak!
Bapak 2           : barusan bapak itu telat, jadi macet jalannya tadi ya
                          begini kalian sudah siap dengan alat lukisnya|
Semua Anak    : sudah (serempak)
Bapak 2           : wah..cakep itu, hari ini temanya melukis mobil ya
                          ngerti !!
Semua Anak    : ya... ngerti
Bapak 2           : ya sudah..oke!
Bapak 2           : sim...saya mau absen dulu
Bapak 1           : oke pak
Bapak 2           : tolong jagain
Bapak 1           : siap pak
                        Beberapa menit kemudian
Bapak 2           : sim.....sim...
Bapak 1           : iya pak
Bapak 2           : sim, anak-anak pada kemana
Bapak 1           : lagi melukis mobil pak
Bapak 2           : hah ???? melukis mobil mana??
Bapak 1           : itu...(sambil menunjuk mobil bapak 2)
Bapak 2           : waduh....
                          anak-anak, maksud bapak itu mobilnya di lukis di kanvas.
                          jangan mobil yang dilukis
                          aduhhh....(dengan wajah kesal)
Prinsip kerja sama mengenai mata rantai yang hilang dalam sketsa Trans Tv dengan judul Anak Lukis Mobil.
Anak 1            : Pak, kok lombanya belum dimulai sih?
Semua Anak    : iya pa, iya pak (serempak)
Mata rantai yagng hilang dari percakapan di atas adalah kata lomba, yang berarti secara tersirat semua anak menanyakan tentang lomba kepada bapak 1.


Wednesday, March 13, 2013

Analisis Kohesi dan Koherensi Wacana pada berita

Mengasuh Bayi, Marshanda Nikmati Peran Seorang Ibu

Liputan6.com, Jakarta : Absen dari dunia akting, aktris cantik Marshanda ternyata sedang menikmati peran sebagai seorang ibu. Dengan telaten, Caca-demikian Marshanda kerap disapa, mengasuh putri pertama Sienna Ameera Kasyafani yang belum genap berusia dua bulan.
Merawat dan memandikan sang buah hati tentu menjadi pengalaman pertama bagi bintang sinetron Bidadari itu sebagai seorang ibu muda. Untuk itulah, artis berusia 23 tahun ini kerap meminta saran dari ibunya.
"Banyak belajar dari mama karena mama kan lebih pengalaman, jadi pasti dapat masukan," tutur Marshanda.
Tak hanya itu, Marshanda menerapkan pula prinsip learning by doing atau belajar sembari mempraktikkan secara langsung.
Selain learning by doing, Caca yang menikah dengan Ben Kasyafani pada 2 April 2011 itu kerap mengikuti seminar yang bertema seputar keluarga dan anak. Terutama agar ia dapat menjadi seorang ibu yang baik.
Marshanda resmi menjadi ibu setelah melahirkan Sienna Ameerah Kasyafani pada 22 Januari silam. Persalinan Caca berlangsung cepat karena tidak berlangsung secara normal.
"Proses persalinannya caesar, sekitar 20 menit anaknya sudah lahir," ujar Ben Kasyafani, suami Caca, saat ditemui di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, 23 Januari silam atau sehari setelah kelahiran putrinya.(HaloSelebriti/Ans)




Analisisis sebagai berikut.
 
1.      Pada paragraf pertama di kalimat satu dan kalimat ke dua dapat dikatakan kohesi, karena antara kalimat satu dan kalimat ke dua saling berkaitan atau saling mendukung. Dengan adanya kata caca yang menunjukan itu marshanda merupakan piranti kohesi yaitu penggantian(substitusi).
2.      Pada paragraf kedua di kalimat ketiga, dapat dikatakan koheren yang terdapat pada kalimat pertama karena kalimat tersebut menyatakan kata itu dan ini menunjukan bahwa itu marshanda. Kutipan tersebut termasuk piranti kohesi yaitu Pronomina demonstrasi.
3.      Pada paragraf ketiga menunjukan bahwa itu piranti perbandingan. Karena di situ terdapat kalimat yang menyatakan bahwa ada perbandingan antara “caca” dan “mama”, walaupun secara tersirat.
4.      Pada paragraf keempat di kalimat pertama dapat dikatakan piranti tambahan. Karena di situ terdapat kalimat tak hanya itu, kata tak hanya itu menyatakan bahwa tidak hanya belajar dari mama.
5.      Pada paragraf kelima di kalimat pertama dapat dikatakan kohesi karena kalimat pertama menyebutkan kata itu yang menunjukan bahwa itu caca, kutipan tersebut termasuk piranti kohesi yaitu Promina demonstrasi.
6.      Pada paragraf keenam dan di kalimat kedua yaitu persalinan kohesi terhadapat kalimat pertama yaitu melahirkan, merupakan piranti serasian.
7.      Pada paragraf ketujuh dapat dikatakan kohesi piranti parafrase karena didalam kalimat terdapat kata putrinya yang menandakan bahwa itu adalah anak dari Ben Kasyafani.





Wednesday, March 6, 2013

Iklan Citra Night Whitening Lotion
Model Struktur Iklan
1.      Butir Utama
Orang 1                   : “Waktunya tidur! Sikat gigi?”
Orang 2 & 3            : “sudah.”
Orang 1                   : “Pasang Weker?”
Orang 2 & 3            : “sudah.”
Orang 2                   : “Citra whitenning lotion?”
Orang 1                   : “Sudah.”
Orang 3                   : (bingung)
Orang 2                   : “Citra night whitenning lotion dipakai sebelum tidur.”
Orang 1                   : “Untuk membantu meregenarasi kulit.”
Kalimat Citra whitenning lotion merupakan bagian dari butir utama pertanyaan yang menutut perhatian lebih dari calon konsumen.

2.      Badan Iklan
Narator     : Citra Night Whitening lotion pertama dari citra dengan paduan sempurna minyak biji anggur dan ekstrak buah berry dari rahasia kecantikan asia. Untuk membantu regenarasi kulit ketika anda tidur.
 Kata-kata di atas terdapat alasan subjektif dan objektif yaitu
 Objektif    :  Karena narator menyebutkan Citra Night Whitening lotion pertama dari citra dengan paduan sempurna minyak biji anggur dan ekstrak buah berry dari rahasia kecantikan asia.
 Subjektif  :  Karena narator juga menyebutkan “membantu meregenerasi kulit ketika tidur” meregenerasi kulit tidak selalu saat tidur.

3.      Bagian Penutup
Orang 2     : “Waaw! Kulit cantik?”
Orang 1     : “Terasa lembut?”
Orang 3     : “Suudaaahh”
Narator     : Citra Night Whitening baru.
Iklan ini menggunakan teknik lunak karena tidak menuntut kepada konsumen untuk segera membeli produk tersebut. Selain itu dalam iklan ini juga terdapat butir pasif yaitu terdapat label unilever.
pantene indonesia (Anggun, Marissa, Nirina dan Rossa)
Anggun        : “waduh... iya deh, mau saya tanda tangan?”
Marisa          : “ hehehe.. (ketawa)”              
Rossa           : “ yaiyalah..”
Nirina           : “ yaiya dong..”
Anggun        : “ya benarlah pantene! Ngga ada shampo lain yang ngasih perlindungan
                         lebih baik dari rambut rontok”
Nirina           : “ juga ngilangi ketombe”
Narator         : Anggun, Marisa, Nirina, Rossa dan 150 juta wanita memilih pantene
Nirina           : “ coba sendiri dan kasih tanda tangan mu”


Model Struktur iklan
-          Butir Utama
Anggun                : “waduh... iya deh, mau saya tanda tangan?”
Marisa                  : “ hehehe.. (ketawa)”              
Rossa                   : “ yaiyalah..”
Nirina                  : “ yaiya dong..”
Kata yang bercetak tebal di atas merupakan butir utama berupa proposi yang membngkitkan rasa ingin tahu konsumen.

-          Badan Iklan
Anggun                  : “ya benarlah pantene! Ngga ada shampo lain yang ngasih perlindungan
                                lebih baik dari rambut rontok”.
Nirina                    : “ juga ngilangi ketombe”.
Kalimat di atas merupakan badan iklan yang berupa subjektif .
Narator                                : Anggun, Marisa, Nirina, Rossa dan 150 juta wanita memilih pantene.
Kata-kata di atas berupa objektif karena diperkuat dengan tulisan yang ada di bawah, sewaktu iklan ditayangkan ( berdasasrkan perhitungan penetrasi merk puhak ketiga independent di Asia pada tahun 2009-2010).


-          Bagian Penutup
Nirina                    : “ coba sendiri dan kasih tanda tangan mu”.
Iklan ini menggunakan teknik keras, karena menuntut konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

 

Model struktur pertukaran dalam percakapan
-          Inisiasi
Anggun                : “waduh... iya deh, mau saya tanda tangan?”
Marisa                  : “ hehehe.. (ketawa)”              
Rossa                    : “ yaiyalah..”
Nirina                   : “ yaiya dong..”

-          Respons
Anggun                 : “ya benarlah pantene! Ngga ada shampo lain yang ngasih perlindungan
                                lebih baik dari rambut rontok”
Nirina                    : “ juga ngilangi ketombe”


-          Feedback
Nirina                    : “ coba sendiri dan kasih tanda tangan mu”.