pantene indonesia (Anggun, Marissa, Nirina dan Rossa)
Anggun :
“waduh... iya deh, mau saya tanda tangan?”
Marisa : “ hehehe.. (ketawa)”
Rossa :
“ yaiyalah..”
Nirina :
“ yaiya dong..”
Anggun :
“ya benarlah pantene! Ngga ada shampo lain yang ngasih perlindungan
lebih baik dari rambut rontok”
lebih baik dari rambut rontok”
Nirina :
“ juga ngilangi ketombe”
Narator :
Anggun, Marisa, Nirina, Rossa dan 150 juta wanita memilih pantene
Nirina :
“ coba sendiri dan kasih tanda tangan mu”
Model Struktur iklan
-
Butir Utama
Anggun :
“waduh... iya deh, mau saya tanda
tangan?”
Marisa : “ hehehe.. (ketawa)”
Rossa :
“ yaiyalah..”
Nirina :
“ yaiya dong..”
Kata yang bercetak tebal di atas merupakan
butir utama berupa proposi yang membngkitkan rasa ingin tahu konsumen.
-
Badan Iklan
Anggun :
“ya benarlah pantene! Ngga ada shampo lain yang ngasih perlindungan
lebih baik dari rambut rontok”.
lebih baik dari rambut rontok”.
Nirina :
“ juga ngilangi ketombe”.
Kalimat di atas merupakan badan iklan yang
berupa subjektif .
Narator :
Anggun, Marisa, Nirina, Rossa dan 150 juta wanita memilih pantene.
Kata-kata di atas berupa objektif karena
diperkuat dengan tulisan yang ada di bawah, sewaktu iklan ditayangkan (
berdasasrkan perhitungan penetrasi merk puhak ketiga independent di Asia pada
tahun 2009-2010).
-
Bagian Penutup
Nirina :
“ coba sendiri dan kasih tanda tangan mu”.
Iklan ini menggunakan teknik keras, karena
menuntut konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
Model struktur pertukaran dalam percakapan
-
Inisiasi
Anggun :
“waduh... iya deh, mau saya tanda tangan?”
Marisa : “ hehehe.. (ketawa)”
Rossa :
“ yaiyalah..”
Nirina :
“ yaiya dong..”
-
Respons
Anggun :
“ya benarlah pantene! Ngga ada shampo lain yang ngasih perlindungan
lebih baik dari rambut rontok”
lebih baik dari rambut rontok”
Nirina :
“ juga ngilangi ketombe”
-
Feedback
Nirina :
“ coba sendiri dan kasih tanda tangan mu”.
No comments:
Post a Comment